Hanya berselang satu hari dari peluncuran beta version kedua dari Android 7.1.2 Nougat pada Pixel dan Nexus, Google sekali lagi membuat pernyataan mengejutkan dengan mengumumkan versi berikutnya dari Android, dan namanya tentu saja Android O. Nama lengkapnya belum resmi muncul jadi untuk saat ini cukup dengan Android O.
Seperti pada saat Android N Developer Preview yang pertama, Google tidak membiarkan kita mengetahui semua tentang Android O. Google akan memberi sedikit demi sedikit informasi tentang Android O menjelang Google I/O 2017. Jadi untuk saat ini mari kita berfokus pada apa yang ada di preview pertama ini.
Perubahan terbesar Android O adalah pada pembatasan apa yang dapat dan tidak dapat suatu app lakukan di background, yang diklaim akan membantu penghematan batere smartphone anda. Pembatasan akan diutamakan pada tiga area: implicit broadcasts, background services, dan location updates. Pembatasan ini tentu saja mengubah sebagian besar cara kerja sistem Android, pengembang sudah seharusnya mulai mempelajari tentang hal ini, anda dapat melihat dokumentasi resmi nya di sini dan di sini
Jika kita bicara tentang perubahan secara visual, Android O memperkenalkan notification channels, yang termasuk dalam kategori app-defined untu notifikasi konten. Hal ini memungkinkan pengembang untuk memberi user akses kontrol terhadap notifikasi. User dapat memblok atau mengubah cara tampil dari tiap-tiap notifikasi. Seperti yang terlihat pada gambar diatas, Android O memiliki tampilan baru dalam menyajika suatu notifikasi. Gambar sebelah kiri adalah bagaimana notifikasi di Android Nougat, sedangkan yang kanan adalah bagaimana Android O menampilkan notifikasinya.
O juga memperbarui sistem Autofill API yang akan memudahkan dalam mengatur app baru. Autofill akan menyimpan dan mengamankan data pengguna, seperti alamat, nama, password, dsb.
Android O juga memberikan fitur baru yang sebelumnya hanya terdapat pada Android TV, yaitu mode Picture in Picture (PIP). Dengan PIP, pengguna dapat melihat video sambil bernavigasi pada aplikasi lain. Tentunya fitur ini akan sangat diminati, tetapi kita lihat saja perkembangannya.
Ikon adaptive launcher juga diperbarui pada Android O, yang mana dapat menampilkan bentuk berbeda pada perangkat yang berbeda. Contohnya: dapat berbentuk melingkar pada satu perangkat, dan dapat berbentuk agak kotak pada perangkat yang lain. Setiap pembuat smartphone akan menyediakan mask yang akan digunakan oleh sistem untuk mengubah bentuk ikon menjadi sesuai dengan launcher yang baru. Setiap ikon barui akan digunakan pada shortcuts, pengaturan, sharing dialog dan overview screen.
Dan yang tak kalah menarik, pastinya membuat pecinta musik senang. Android O mendukung Bluetooth audio codec tingkat tinggi seperti LDAC codec. Ditambah AAudio API yang didesain khusus untuk aplikasi yang membutuhkan audio dengan performa tinggi.
Fitur Wi Fi juga diperlengkapi dengan Wi-Fi Aware. Singkatnya, perangkat akan dapat berkomunikasi dengan perangkat lain melalui Wi-Fi walaupun tanpa akses internet.
Semua nya itu adalah beberapa perubahan yang cukup signifikan pada Android O, tapi pastinya masih akan ada lebih banyak lagi saat Android O rilis. Kapan? Google tidak memberi informasi lebih tentang kapan Android O ini akan rilis, anda dapat mendownload nya secara manual dan melakukan flash sendiri jika ingin mencobanya. Download image Android O disini, flashing OS yang masih beta tentunya memiliki resiko tersendiri. Jadi alangkah lebih baik bersabar sebentar untuk menunggu versi rilis dari Android O.
sumber: androidauthority